Header Ads

ads
Loading...

Jumat Agung dan Perayaan Paskah

1 Yohanes 3:16
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus,yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita;jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.”

PENDAHULUAN
Perayaan Paskah yang kita peringati setiap tahun adalah untuk memperingati “Pengorbanan Yesus” disalib. Tuhan Yesus merelakan diriNya mati disalib untuk membebaskan kita dari dosa agar kita tidak binasa dalam api neraka tetapi memiliki hidup kekal di dalam sorga.
ARTI PASKAH
Kata “Paskah” dalam bahasa Ibrani disebut : “PECACH” (peh-sakh) – dalam bhs. Inggris disebut Passover artinya sudah lewat atau sudah berlalu. Apa yang dimaksud dengan sudah lewat sehubungan dengan arti Paskah yang kita rayakan? Untuk itu marilah kita melihat sejarah bangsa Israel dan asal muasal lahirnya perayaan Paskah.
SEJARAH BANGSA ISRAEL
Paskah dirayakan bangsa Israel pada saat mereka dijajah di Mesir. Selama 400 tahun mereka dijajah, dijadikan sebagai pekerja rodi, serta disiksa/dianiaya. Dari sini kita mendapat gambaran penderitaan bangsa Israel di Mesir, meliputi:
  • ROHANI
Orang Israel tidak boleh beribadah kepada Allah. Berulang kali Musa menghadap Firaun agar bangsa Israel diijinkan beribadah kepada Allah mereka, namun berulang kali juga dengan berbagai alasan Firaun tidak mengizinkan bangsa Israel tinggalkan Mesir untuk beribadah kepada Allahnya.
  • JIWANI
Siksaan yang dirasakan bangsa Israel di Mesir secara jiwani: mereka menjadi masyarakat kelas dua, mereka tidak punya hak untuk berkembang. Bidan-bidan di Mesir sudah diperintahkan apabila menolong orang-orang Ibrani melahirkan maka bayi laki-laki harus mereka bunuh.
  • JASMANI
Secara jasmani mereka disiksa dengan menjadi pekerja rodi siang/malam. Orang Israel harus membuat batu bata dan membangun kota-kota perlindungan bagi bangsa Mesir.
BEBAS KARENA KORBAN PASKAH
Jika kita melihat penderitaan yang dialami bangsa Israel di Mesir, maka dapat dipastikan pelan tapi pasti, bangsa Israel akan punah. Hanya oleh kasih dan kemurahan hati Allah, Israel dibebaskan dari jajahan Mesir melalui korban Paskah, yang artinya sudah lewat. Bagaimana caranya Allah membebaskan bangsa Israel dari jajahan Mesir? Marilah kita lihat peristiwa Paskah dalam kitab Keluaran 12.

KORBAN DOMBA, Keluaran 12
Ay 3-5      Setiap keluarga harus mengambil seekor domba jantan sebagai korban.
Ay 7          Darah domba harus dilabur pada kedua tiang & ambang pintu
Ay 8-11    Seisi keluarga harus ada di dalam rumah yang telah tersapu darah domba pada kedua tiang dan ambangnya. Kemudian seisi rumah makan korban paskah bersama-sama. Mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
Ay 29-30  Mengapa harus ada tanda darah di pintu? Sebab malaikat Tuhan akan keluar pada tengah malam membunuh semua anak sulung baik binatang maupun manusia yang rumahnya tidak ada tanda darah. Malam itu, ketika malaikat Tuhan melewati tanah Mesir, semua anak sulung dari yang kecil sampai yang tua, dari manusia hingga binatang mati dibunuh Tuhan. Akibatnya malam itu ada tangisan di seluruh rumah bangsa Mesir. Tetapi sebaliknya ada sukacita di seluruh rumah bangsa Israel. Mengapa? Karena ketika malaikat maut lewat di muka rumah Israel, malaikat melihat ada tanda darah, sehingga malaikat itu tidak menghukum orang Israel, tetapi…”Melewatinya.” Inilah yang disebut: PASKAH

IBADAH SIMBOLIK
Sejak bangsa Israel dibebaskan dari Mesir, Tuhan perintahkan umat Israel merayakan Paskah tiap tahun, sebagai ibadah di hadapan Tuhan (Keluaran 12:14). Sejak saat itu secara turun temurun bangsa Israel merayakan Paskah dengan ritual yang sama seperti di Mesir.

RELEVANSINYA
Apakah relevansi “Paskah Israel” dengan “Paskah Pengikut Kristus”? Barangkali kita bertanya, mengapa kita bangsa Indonesia merayakan Paskah seperti bangsa Israel? Sekali lagi bangsa Israel melakukan semuanya itu sebagai simbolik bagi kita sekarang ini. Mereka merayakannya secara hurufiah, tetapi kita merayakannya secara rohaniah.

MANUSIA DIJAJAH DOSA
Pada umumnya kita sudah mengerti bahwa semua manusia sudah jatuh dalam dosa dan dalam kekuasaan Iblis. Sejak Adam jatuh ke dalam dosa, maka semua manusia turut jatuh ke dalam dosa, termasuk dengan dosa-dosa yang diperbuat, secara sadar ataupun tidak sadar. Akibat dosa inilah manusia kehilangan kemuliaan Allah. Firman Allah berkata: Roma 3:23 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Inilah keadaan manusia setelah jatuh dalam dosa. Akibatnya dosa ini, membawa akhir hidup manusia dihukum dalam api neraka yang kekal.
Roma 6:23a “Sebab upah dosa ialah maut..!” 

SEPERTI BANGSA ISRAEL
Seperti bangsa Israel ketika di Mesir, yang dibebaskan oleh korban domba Paskah demikian juga umat manusia hanya bisa dibebaskan dari dosa dan neraka oleh korban Yesus sebagai Anak Domba Allah.

ANAK DOMBA ALLAH.
Dari awal zaman, sejak manusia hidup dengan hukum hati nurani, berganti dengan hukum torat, hingga kedatangan Yesus yang pertama, Yesus sudah diperkenalkan sebagai Anak Domba Allah.
  • Di Taman Eden, Kejadian 3:21
Untuk menutupi ketelanjangan manusia akibat dosa yang diperbuatnya, Allah memberikan kulit bintang kepada Adam dan Hawa. Saya meyakini ini adalah domba. Jadi untuk mendapatkan kulit binatang, harus ada yang binatang yang dikorbankan/disembelih.
  • Ibadah pertama, Kejadian 4:3-5a
Ada kesadaran dalam diri Kain dan Habel untuk memberi persembahan kepada yang baik kepada Allah. Itulah sebabnya keduanya memberikan persembahan kepada Tuhan dari apa yang mereka miliki. Kain mempersembahkan hasil dari ladangnya, sedangkan Habel memberikan korban domba. Allah berkenan menerima korban Habel sedangkan korban Kain tidak diindahkanNya. Dari sini kita ketahui bahwa Allah berkenan kepada persembahan yang ada korban darahnya.
Jadi sebesar apapun korban yang kita bahwa kepada Tuhan, tanpa penebusan Kristus persembahan kita tidak akan diterima oleh Tuhan. Sedangkan sekecil apapun korban kita karena didasari korban Kristus, semua dikenan oleh Tuhan.
  • Korban Ishak, Kejadian 22:13
Saat Allah meminta Abraham mempersembahkan Ishak di gunung Moria, Allah memberikan domba sebagai korban pengganti Ishak. 2000 tahun kemudian, Allah Bapa di sorga menyerahkan Yesus AnakNya untuk menjadi korban pengganti kita sebagai korban penebusan.
  • Korban Penebus Salah, Imamat 6:17,18.
Untuk mendapatkan pengampunan dosa dari kesalahan yang diperbuat, bangsa Israel harus melakukan korban penebus salah. Ini terus dilakukan secara berulang-ulang saat mereka melakukan kesalahan. Setiap salah/berdosa harus ada domba yang dikorbankan.

YESUS DIPERKENALKAN
Ketika Tuhan Yesus mulai melayani, oleh Yohanes Pembaptis diperkenalkan sebagai Domba Allah.
Yohanes 1:29 “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa isi dunia.”
Yohanes 1:35 “Pada keesokan hari-nya Yohanes berdiri di situ pula dgn dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah.”

MENGAPA YESUS DISEBUT ANAK DOMBA ALLAH?
Seperti bangsa Israel yang harus mengorbankan domba bagi penebus salah, demikianlah Tuhan Yesus mati di salib menjadi “Domba Pengganti” bagi manusia.
2 Korintus 5:21
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Yesus adalah Allah, Dia tidak pernah berbuat salah, apalagi berbuat dosa. Dia tidak pernah menyentuh dan tersentuh dosa. Yesus rela dijadikan dosa, supaya oleh kematianNya di kayu salib, kita diampuni (dinyatakan tidak bersalah) di hadapan Allah. Sehingga oleh pengorbanan Yesus kita tidak dihukum di dalam maut yaitu api neraka, melainkan kita memperoleh hak untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

YESUS SEBAGAI PENGANTARA, Ibrani 9:22-23
Ayat 22
“Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.”
Ayat 23
“Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan yang lebih baik dari pada itu.

Di zaman Perjanjian Lama (Taurat), hampir semua proses penyucian dan pengampunan harus dilakukan dengan upacara penumpahan darah.

KEMAH SEMBAHYANG TABERNAKEL
Kemah Tabernakel adalah gambaran sorga. Semua perabot tersebut, sebelum diletakkan dalam Kemah Tabernakel harus disucikan atau kuduskan dengan darah domba.
Jika kita belajar Tabernakel kita tahu bahwa Tabernakel terdiri dari tiga bagian yaitu: halamam, ruang suci dan ruang maha suci. Di halaman ada dua alat ibadah yaitu mezbah korban bakaran dan kolam basuhan. Di dalam ruang suci ada tiga alat yaitu meja roti sajian, kaki dian/pelita emas, mezbah dupa, serta satu alat di ruang maha suci yaitu tabut perjanjian. Semua alat ini sebelum diletakan di Tabernakel harus disucikan dengan darah domba.

Dalam II Timotius 2:19-21 – Paulus menggambarkan manusia ibarat perabot yang Allah ingin taruh di rumah yang besar, yaitu sorga. Kalau semua perabot Tabernakel, harus disucikan dengan darah. Apalagi perabot (manusia) yang akan ditaruh dalam Tabernakel yang kekal di sorga. Satu-satunya yang bisa menyucikan kita untuk layak berada di sorga adalah Darah Domba Allah yaitu: DARAH YESUS. 

TANGGUNG JAWAB ORANG YANG SUDAH DISUCIKAN
Saudara yakin, Saudara adalah perabot yang sudah disucikan oleh darah Yesus?
Saudara yakin, pasti ditempatkan di rumah Tuhan yang mulia di sorga?
Apa tanggung jawab Saudara selama hidup di dunia ini?
II Timotius 2:22
“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”

Selamat memperingati Jumat Agung
Multimedia Ekklesia

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.