Waktu Sedang Terburu Habis – Yesus Segera Datang Dari Sorga (Victoria Nehale)

Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. (Ibrani 10:26–27).
Kesaksian Victoria Nehale – Waktu sedang terburu habis – Yesus segera datang. Shalom, begini kisah-nya :
Saya dilahirkan dan dibesarkan dan tinggal di Namibia dan menyerahkan
hidupku bagi Yesus pada 06 Februari 2005. Tuhan Yesus Kristus telah
menyatakan banyak hal dalam spiritual kehidupanku termasuk beberapa
perjalanan ke Neraka. Tuhan memberi petunjuk agar membagikan pengalaman
ini dengan orang; Dia juga memperingatkan saya untuk tidak menambahkan
atau mengurangi dari apa yang Tuhan Yesus Kristus telah tunjukan atau
katakan. Saya selesai menulis buku ini, akhir tahun 2006, saya
dikunjungi 33 kali oleh Tuhan Yesus Kristus. Setiap kunjungan, Tuhan
mengatakan sebelum pergi bahwa : WAKTU SEDANG TERBURU HABIS.
Perjalanan Pertama ke Neraka

Dia mengulurkan tangan-Nya dan mengangkat-ku. Tiba-tiba saya berada
dalam tubuh yang indah, tubuh transformasiku; saya terlihat seperti umur
saya pada saat delapan belas tahun. Saya memakai jubah putih dan ikat
pinggang putih. Walaupun jubahku putih, namun bahannya berbeda dari
lelaki yang berjubah putih tersebut. Jubah-Nya ber-sutera indah yang tak
dapat di- gambarkan.
Dia berkata, suara-Nya lemah lembut dan penuh kasih: “Victoria,
AKu-mau engkau ikut Aku; Akan Ku-tunjukan hal-hal yang menakutkan, akan
Ku-bawah ke tempat di mana engkau tak pernah berada sebelumnya diseluruh
hidup-mu”.Dia memegang tangan kananku dan kami-pun pergi.
Seolah-olah kami berjalan diudara dan terus naik. Dalam perjalanan, Saya
letih dan berkata pada-Nya bahwa saya tak dapat lanjutkan perjalanan
dan memohon agar membawaku kembali. Namun, Dengan lembut Dia memandangku
dan berkata,“engkau tak letih – engkau baik. Jika letih Aku akan
menggendong-mu, namun saat ini engkau baik. Damai menyertaimu. Mari kita
pergi.”
Tempat dimana kami tiba sangat kering, lebih buruk dari padang kering
yang diketahui manusia, tak ada tanda kehidupan sedikitpun. Tak ada
pepohonan atau rumput atau suatu tanda-tanda kehidupan. Sungguh tempat
yang sangat tertekan.
Kami tiba di-gerbang, Dia menoleh padaku dan berkata : “Victoria,
kami akan masuk melalui gerbang, dan hal yang kau saksikan akan sangat
menakutkanmu dan meng-goncangkanmu, namun kuatkan percaya-mu sebab kau
dalam lindungan-Ku ketempat engkau Ku-bawah. Bukalah matamu dan
perhatikanlah segala sesuatu yang Ku-tunjukan padamu.” Saya
terkejut dan menangis. Saya mem-protes dan memohon agar Ia membawaku
kembali. Saya berkata bahwa saya tak suka pergi kesana sebab saya dapat
melihat kedalam melalui gerbang. Dia memandangku dan berkata, “Damai menyertaimu; Aku menyertai-mu. Kami harus masuk, sebab waktu terburu habis.”
Kami masuk melalui gerbang. Saya tak dapat menggambarkan padamu
kengerian tempat itu. Saya mengaku tak ada tempat di seluruh jagat raya
ini seburuk itu. Tempat itu sangat besar dan ku-rasakan seperti melebar
terus menerus. Tempat itu sangat gelap pekat dan kepanasannya tak dapat
diukur : panasnya melebihi panas api. Saya tak dapat melihat puncah api
atau pusat kepanasan itu tetapi sungguh sangat PANAS. Tempat itu
dipenuhi dengan serangga berbagai ukuran dan warna – hijau, hitam, dan
abu-abu. Segala jenis serangga ada disana. juga, ada pendek, tebal,
cacing hitam dimana-mana, memanjat disana-sini. Cacing-cacing itu mulai
memanjati kami dan serangga-serangga itu mulai mengerumuni kami. Tempat
itu dipenuhi benda-benda menjijikan; tak ada kata-kata yang pantas bagi
segala sesuatu yang ada disana. Aromanya seperti daging busuk tetapi
seratus kali lebih buruk dari daging busuk yang pernah dalam hidupku.
Tempat itu dipenuhi dengan keluhan tangisan dan kertakan gigi, bersamaan
dengan iblis-iblis dan kekejian tertawanya.
Hal terburuk di tempat ini ialah dipenuhi manusia. Tak terhitung
banyaknya orang ber-bentuk tengkorak. Dapat ku-pastikan bahwa
tengkorak-tengkorak ini adalah manusia sebab ku-kenal beberapa sanak
saudara-ku dan orang-orang desaku. Tulang mereka gelap berabu-abu dan
sangat kering. Mereka memiliki gigi-gigi tajam panjang seperti binatang
liar. Ber-Mulut besar dan lebar dan lidah mereka panjang dan merah
menyala. Tangan dan kaki mereka panjang, jari-jari kaki kurus dan jari
tangan panjang, kuku-kuku tajam. Beberapa dari mereka memiliki ekor dan
tanduk.
Ada iblis-iblis yang bergabung dengan mereka: iblis yang rupanya
seperti buaya dan berjalan dengan empat kaki. Mereka terlihat senang
dengan lingkungannya dan terus menerus mengganggu dan menekan manusia.
Suara yang dikeluarkan iblis-iblis ini seperti suara perayaan,
sebagaimana mereka terlihat gembira dan bebas; mereka bahkan selalu
berdansa dan melompat. Manusia, disisi lain, terlihat sangat tertekan
dan depresi; tak ada pertolongan dan pengharapan. Suara-suara manusia
ini disebabkan oleh penderitaan yang sangat; mereka menangis, menjerit
dan menggertakkan giginya, mereka sungguh dalam situasi yang putus asa
oleh penderitaan yang tak terbandingkan.
Orang-orang ditempat ini sangat tak terhitung tetapi dapat kulihat
bahwa mayoritas perempuan. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok
berbeda. Bahkan jika mereka dalam kelompok, sangat sulit untuk
mengetahui jumlah mereka sebab kelompok-kelompok mereka sangat besar.
Aku dibimbing kearah-kelompok timur. Dia memandangku dan berkata : “Victoria,
kelompok ini ialah orang yang tak mengampuni orang lain. berkali-kali
Aku berkata dalam banyak cara agar mengampuni yang lain namun mereka
menolak-Ku; Aku telah mengampuni dosanya namun mereka menolak untuk
mengampuni. Saat Waktu telah berakhir mereka temukan dirinya disini.
selamanya; mereka memakan buah pekerjaannya selamanya. Bagaimanapun
juga, hal ini sangat menyakiti-Ku melihat mereka di tempat dan situasi
keji ini-sebab Aku mengasihi mereka.”
Kemudian aku dibawa ke kelompok lain, Ia mengatakan padaku bahwa
kelompok berikut ini adalah mereka yang memiliki kesalahan. Ada tiga
kategori berbeda dalam kelompok itu, kategori pertama adalah orang-orang
yang menahan pengampunan itu : mereka dapat membayar kewajibannya namun
mereka menunggu dan mengulur-ulur. Serta berkata besok mereka akan
melakukannya, minggu depan, Tahun depan, hingga waktunya habis, sekarang
mereka menemukan dirinya ditempat ini. Disinilah mereka berada
selamanya; mereka memakan buah pekerjaannya.
Kategori kedua ialah mereka yang mempunyai salah yang dapat dibayar
kembali dan mereka-pun mau melakukannya, namun kuatir dan takut akan
konsekwensi, sebab, mungkin, jika mengatakan yang sebenarnya mereka akan
menderita ditolak atau dijebloskan ke penjara atau yang disampaikan
mereka akan disebarkan keseluruh dunia dan mereka akan dipermalukan. Ia
berkata: “Tak ada seorangpun yang datang pada-Ku untuk meminta
petunjuk. Jika mereka melakukannya, Aku akan menunjukan jalan keluar
yang mudah bagi mereka. Mereka menggunakan hikmat dan akal mereka yang
tak menolong. Waktu mereka habis dan mereka menemukan dirinya ditempat
ini untuk selamanya. Mereka memakan buah pekerjaannya.”
Ia berkata : ”kategori ketiga ialah kesalahan yang tak bisa
dibayar, namun, sekali lagi, tak seorang darinya datang pada-Ku, berkata
bahwa mereka tak bisa menebus kesalahan-nya. Jika mereka melakukannya,
Aku akan menebus kesalahannya. Merekapun coba memakai akal dan hikmat,
yang tak menolong apapun caranya. Sekarang mereka temukan dirinya disini
selamanya. Mereka memakan buah pekerjaannya. Hati-Ku pilu bagi semuanya
sebab Aku sangat mengasihi mereka.”
Pada kelompok pertama, saya melihat dua keluarga dekatku, juga yang
berumur dua belas tahun, sanak-saudaraku. Saya tahu dia berumur dua
belas tahun sebab pada umur itulah dia meninggal. Pada keompok kedua
saya melihat keluargaku yang lain dan Pastor / pendeta, yang kukenal
sangat dekat. Jakes, pasanganku yang membunuh dirinya sebab saya
memberikan hidupku bagi Kristus, juga berada dalam kelompok kedua. Juga
kulihat beberapa tetanggaku pada kedua kelompok ini.
Ku-kenal mereka ini sebelum kematiannya; merekapun mengenalku.
Keluarga dekat ku sangat marah saat melihatku dan meneriakkan kata-kata
keji padaku; mereka menggunakan kata-kata kasar seolah-olah mengutuk-ku.
Salah seorang dari mereka mengatakan bahwa saya tak layak mengikuti
Lelaki yang bersama dengan-ku; mereka mengatakan hal-hal yang pernah
kulakukan sebelum memberi hidupku bagi Kristus. Mereka tak berdusta;
hal-hal yang di-lontarkan benar. Jakes bahkan berkata bahwa saya
miliknya dan harus pergi ketempat dia berada sekarang sebab dosa saya
sama sepertinya. Awalnya Pastor / Pendeta terlihat senang melihatku dan
dia berkata bahwa baik sekali perbuatanku datang ketempat itu tetapi
segera kelakuannya berubah saat mengetahui siapa yang menemaniku lalu
dia bergabung dengan mereka dan melontarkan kutukan yang sangat kasar.
Lelaki (Yesus) yang bersamaku mengatakan untuk menghiraukan mereka sebab
mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Saya takut dan sedih; tubuhku bergetar dan tak dapat berdiri. Saya
menangis tak terkendali. Lelaki ini berbalik, memberi pelukan, dan
berkata:“Damai menyertaimu, Victoria.” Kekuatanku pulih dan
kurasa Aman dalam pelukan-Nya. Dia berkata kami harus pergi dari tempat
itu dan kembali. Dia memandangku dan berkata : Victoria, telah
Ku-tunjukan padamu. Sekarang kau harus pilih pada kelompok mana kau mau
berada; pilihan ada dalam tangan-mu. Kau harus katakan pada orang apa
yang kau lihat dan alami namun jangan menambakan atau mengurangi
sesuatupun.”
Saya teringat kami tinggalkan tempat keji itu bersamaan tetapi tidak
kuketahui dimana saya meninggalkan-Nya sebab Dia tak nampak lagi : saat
mataku terbuka saya telah kembali pada tubuh jasmaniku, terbaring di RS
Oshakati. Ada cairan di lengan kiri, kulihat ibu serta tetanggaku yang
lainnya dari desa di sudut kamar, Mereka memandang saya dengan penuh
keheranan. Dapat kulihat bekas tangisan pada wajah ibuku. Saya bertanya
pada salah satu suster jika dia tahu apa yang telah terjadi denganku
namun dia hanya berkelakar dan berkata: “Kau dikirim kembali; mungkin
karena engkau melakukan sesuatu yang salah dan perlu pertobatan.” Suster
itu mencoba berbicara dengan santai tentang kondisiku namun dapat
kulihat bahwa dia takut mendekatiku. Saya berkata padanya untuk
memanggil dokter bagi-ku.
Saat tiba, dokter katakan bahwa dia tak tahu apa penyebabnya.
inisialnya, dia berpikir bahwa saya sakit malaria namun hasil
pemeriksaan malaria negatif. Dia mengatakan bahwa suhu badan, urat nadi
dan peredaran darahku sangat mengancam rendah namun dia tak mendapat
penyebab semuanya itu. dia katakan bahwa tak ada yang dapat dilakukan
untukku; dia tak bisa mengaku bahwa saya sebenarnya tidak sakit. Cairan
yang digunakan sebelumnya tak bekerja namun setelah saya membuka mataku,
cairan itupun mulai bekerja. Dia merekomendasikan agar suster
memberikan cairan kedua agar saya memiliki cukup tenaga untuk pulang.
Saya ketakutan pada apa yang telah saya lihat dan menangis. Bau
tempat menjijikan itu terus menjadi nyata seolah-olah saya masih berada
disana. Pemandangan tempat tersebut muncul setiap waktu. Saya tak dapat
tidur dan seluruh tubuhku kesakitan. Kurasakan seolah-olah seluruh
sendi-sendiku terlepas, dan diatur kembali. Oh, Saya tak berdaya. Diare
dan sakit kepala muncul dalam seminggu.
Pikiranku telah mantap, tak akan ceritakan peristiwa ini pada
siapapun, siapakah yang akan mempercayaiku? Apa yang akan di-pikirkan?
Saya terus berkata pada diriku bahwa tak akan menghubungkan pengalaman
ini dengan siapapun. Salah satu mentor menelepon-ku tiga hari berikutnya
memastikan kesehatanku sebab ku-kirim pesan lewat telepon genggam dan
memintah dia berdoa bagiku. Sebelumnya saya telah menceritakan peristiwa
ini padanya. Saat sadar apa yang ku-perbuat sebenarnya telah saya
ceritakan hampir seluruh peristiwa itu. Saya ingin menendang diriku.
Saya menangis sebab telah melakukan kesalahan besar dalam hidupku.
Sekarang terlambat, tak mungkin saya dapat menyembunyikan lagi. Sekarang
saya tahu bahwa jika Allah ingin sesuatu disampaikan, hal itu akan
terjadi. Dia-lah Allah, segala-nya.
Pada 19 Agustus, saya terbangun, merasakan urapan dalam tubuhku. Saya
lemah dan bergetar,sementara gelombang listrik menjalar diseluruh
tubuhku. Pada malam saya melihat cahaya terang masuk ke-kamarku dan
dalam terang itu kulihat Lelaki yang sama. Kali ini Dia duduk pada kursi
di samping tempat tidurku. tak kutahu darimana datangnya kursi tersebut
namun berada disana pada saat Dia hendak duduk. Kursi itu indah terbuat
dari emas murni; bentuk kursi indah, dan sandarannya. Pada setiap kaki
ada bintang perak yang diukir dalam emas; bintang yang sama juga pada
pusat sandarannya. Dan roda-roda bulat pada setiap kaki kursi.
Setelah menyalamiku, Dia katakan bahwa Dia tahu saya mempunyai
pertanyaan tentang identitas-Nya dan Dia hendak menyatakan diri padaku
dan jelaskan hal-hal khusus yang kualami.Dia berkata: “Aku-lah Yesus Kristus, Juruselamat-mu. Jika ada kebimbangan padamu, lihatlah tangan-Ku. Tempat sebelumnya ialah neraka.” Saat kulihat tangan-Nya, ku-lihat bekas-bekas luka dimana paku-paku menembus-nya.
Sahabatku, Ingin ku-sampaikan bahwa Neraka itu bukan ilusi siapapun
tetapi tempat nyata dan men-jijikkan. Bukan bagi manusia tetapi bagi
setan dan iblisnya. Tempat kita sebenarnya ialah Surga bersama Yesus
tetapi kita harus memilih Yesus sebelum lambat. Hari ini, jikalau engkau
mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hati-mu; terimalah Yesus
sebagai Juruselamat pribadimu dan hiduplah bagi-Nya. Neraka tempat yang
keji : penuh ketakutan dan kesedihan; siksaan, tangisan kekal dan
kertakan gigi. Setan mau membawa sebanyak mungkin. Jangan-lah bekerja
sama dengannya; bekerja-samalah dengan Yesus dan engkau akan hidup dan
tak mati.
Saya tak mengerti mengapa Tuhan memberiku pilihan diantara dua
kelompok di neraka saat saya telah dilahirkan kembali. Saya telah
menerima Dia kedalam hidup-ku dan Dia masih mengatakan padaku untuk
memilih pergi ke neraka atau tidak. Saya tak mengerti. Saya mulai berdoa
dan memohon Allah memberiku petunjuk akan apa yang Dia maksudkan dan
apa yang Dia inginkan ku-lakukan. Tuhan menunjukan padaku bahwa saya
menahan pengampunan dan luka mendalam di hati terhadap salah seorang
saudari-ku, juga sepupu-ku. Saya memohon pada Tuhan mengampuni Roh
ketidak-ampunan-ku; Saya juga memohon saudariku agar mengampuniku atas
dengki dan kepahitan dalam hatiku terhadapnya. Tuhan memberi ku petunjuk
agar pergi dan memohon pengampunan dari sepupuku.
Tuhan juga mengingatkan-ku saat melamar sebagai pengajar dengan
diploma palsu / tak murni dan Hal itu sebagai kesalahan dan pencurian
dimataNya. Saya berkeras hati bahwa yang kulakukan benar dan memohon
Tuhan agar menolongku melalui persoalan ini dan menunjukan jalan keluar
sebab hal ini adalah kriminal serius yang dapat membawaku ke penjara.
Tuhan memberi petunjuk untuk pergi ke Departemen pendidikan dan mengakui
apa yang telah kulakukan. Jika hal ini tak dapat dihindari Saya telah
siap untuk dipenjarakan. Namun ku-alami pertolongan Tuhan yang besar.
Kepala Departemen pendidikan mengatakan bahwa saya putuskan apa yang
hendak dilakukan : membayar kembali gaji yang telah diberi melalui
pemerintah atau tidak. Mereka janji tak akan membuat tuntutan
terhadap-ku sebab mereka tertegun oleh pengakuan-ku. Allah kita Allah
yang setia yang menghormati Firman-Nya.
Jika kau dalam situasi yang sama, Saya ajak melakukan apa yang benar,
tak peduli apapun akibatnya. Mungkin dipenjarakan di penjara dunia yang
sementara. Tak ada kesakitan atau malu yang sebanding dengan perpisahan
kekal dari Allah. Neraka bukan tempat indah:lebih baik membiarkan Allah
mengadili-mu sekarang sebelum terlambat. Kita harus takut akan
pengadilan Allah selama dalam masa Anugerah ini : kita harus menyilakan
Tuhan menilik apa yang salah dalam hidup kita selama masih ada waktu
memperbaiki bersama-Nya sebab tak ada pengampunan dibalik kuburan.
Kunjungan ke-2 di Neraka
Pada 18 Oktober 2005 Saya terbangun pada jam 05.30 tetapi saya tak
dapat pergi bekerja. Saya merasa lemah dan mabuk; Saya tak bisa bergerak
atau berbalik badan di tempat tidurku, kehadiran Tuhan sangat-lah kuat
dalam ruangan itu. Saya bergetar dan merasakan listrik diseluruh
tubuhku. Tuhan datang membawa-ku tepat sebelum jam 08.00 sebab
ku-perhatikan jam tangan, pukul 07.48, dan Dia tiba saat itu. Dia
menyalamiku dan berkata kita harus pergi lagi sebab waktunya terburu
habis. Saya berdiri dan mulai berjalan. Cara kami berjalan saat ini
berbeda dari saat yang lain; walaupun kaki kami bergerak, kami seperti
terapung daripada berjalan. Sementara dalam perjalanan, Yesus berkata
bahwa semua dosa adalah buruk dan tak ada dosa kecil atau dosa besar.
Semua dosa membawa pada kematian, tak peduli besar atau kecil. Tuhan
mengatakan padaku bahwa kami akan mengunjungi neraka lagi lalu bertanya
jikalau saya ketakutan. Saya menjawab bahwa saya takut.
Dia berkata,”Roh ketakutan bukan dari Bapa-Ku atau Dari-Ku, namun
dari iblis. ketakutan akan menyebabkan-mu melakukan hal yang bisa
menyebabkan engkau ke Neraka.”
Tanpa Iman tidak mungkin berkenan pada Allah dan ketakutan berlawanan
dengan Iman. Sangat jelas bahwa ketakutan tidak berkenan pada Allah
sebab merusakkan satu Iman. Selama kami dalam perjalanan, kami berjalan
bersama tetapi saat kami tiba di gerbang neraka, Dia memegang tanganku
dan menggenggamnya setiap detik kami di Neraka. Saya sangat bersukacita
bahwa Tuhan memegang tangan-ku sebab kepalan tangan-Nya menghalau segala
ketakutan dari padaku.Tempat itu masih sama: tak ada perbedaan dari
awal. Ada serangga, cacing, sangat panas, bau, tengkorak, jeritan :
segala sesuatu sama seperti pada awal kunjungan. Kami masuk gerbang
kotor itu dan Tuhan membawaku pada kelompok yang satu. Banyak orang yang
kukenal selama mereka hidup di bumi. Orang-orang malang berada dalam
kesengsaraan; mereka terlihat putus asa dan menderita tetapi yang
terburuk adalah wajah –wajah yang terlihat putus harapan.
Tuhan tunjukan seorang wanita setengah usia yang kukenal sebelum
mati. Dia alami kecekaan mobil awal tahun 2005. Saya terkejut melihatnya
di Neraka sebab kami mengenalnya sebagai seorang yang takut akan Allah
dan mencintai Allah. Tuhan katakan bahwa wanita ini cinta Tuhan dan
Tuhan-pun mencintainya; Dia melayani Tuhan saat di bumi;Membimbing
banyak orang pada Tuhan dan mengetahui Firman Tuhan dengan baik, kasih
pada yang miskin dan membutuhkan; memberi dan menolong mereka dalam
banyak hal.dia hamba Tuhan yang baik hampir disemua hal.
Perkataan itu sangat mengejutkanku dan saya bertanya pada Tuhan
mengapa Dia membiarkan seseorang yang melayani Tuhan sangat baik berada
dalam Neraka. Tuhan memandangku dan berkata bahwa wanita ini telah
percaya tipuan si-jahat. Walaupun wanita ini tahu benar Firman Tuhan
dengan baik, dia percaya tipuan setan bahwa ada dosa besar dan dosa
kecil. Dia berpikir bahwa dosa ‘kecil’ tak akan membawanya ke neraka
sebab, bagaimanapun juga, dia adalah orang kristen.
Tuhan melanjutkan, “Aku pergi menemui-nya berulang- kali dan
mengatakan untuk berhenti melakukan apa yang dibuatnya namun banyak kali
dia ber-alasan bahwa apa yang dilakukan-nya sangat kecil dan dia
menyimpulkan peringatan-Ku sebagai perasaan bersalah-nya saja. Ada saat
dia berhenti untuk sementara namun kemudian dia menguatkan dirinya
sendiri bahwa peringatan itu bukan dari-Ku tetapi suara-nya sendiri
sebab dosa itu terlalu kecil untuk mendukakan Roh Kudus.”
Saya bertanya pada Tuhan dosa apakah yang diperbuatnya dan … Tuhan menjawab, …
“Wanita ini mempunyai seorang teman suster di RS Oshakati. Kapan
saja wanita ini sakit, dia tak akan pergi ke RS dan membayar kartu RS
sebagai praktek biasa; dia akan menelepon temannya dan mengatakan agar
menyiapkan obat-obatnya dari bagian apotek. Temannya selalu
merasa dipaksa melakukannya dan meminta wanita ini mengambil obat pada
jam yang ditentukan. Pertama, dia putuskan menerima tipuan si-jahat
tentang dosa kecil dan besar dan menolak kebenaran-Ku; dia menyebabkan
orang lain berdosa dan mencuri baginya namun yang lebih buruk dari
semuanya, DIA MENDUKAKAN ROH KUDUs. Inilah yang menyebabkannya di
Neraka. Tak perduli jika kau membawa milyaran jiwa pada Tuhan; ada
kemungkinan masuk neraka sebab mendukakan Roh Kudus. Kamu tak harus
perduli dengan keselamatan orang lain namun kamu harus berhati-hati tak
lupa jiwamu sendiri. Peka-lah pada Roh Kudus setiap saat”.
Setelah itu Tuhan berkata kami harus kembali.
Banyak orang Kristen mendengar cerita ini mendapatinya sebagai
persoalan. Mereka akan bertanya padaku, “Bagaimana dengan jastifikasi,
Rahmat dan Anugerah ?” dan “Adakah kemungkinan kehilangan keselamatan
itu setelah menerimanya ?”. “Bukankah hal itu sedikit keras ?”.“Dapatkah
Allah sedemikian kasar ?”
Baiklah, seperti ku-sampaikan dimana-mana dalam buku, Saya tak
membawah ajaran teologia disini. Saya hanya menyampaikan padamu apa yang
telah Tuhan tunjukan dan katakan pada-ku dan yang Tuhan ijinkan
ku-alami. Tolong pelajari Alkitab anda bagi semua jawaban. Perhatikan
fasal-fasal berikut ini dan adili dirimu sendiri.
- Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. (1 Korintus 9:27).
- Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. (Roma 6:1,2,12 ).
- Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka. (Ibrani 10:26–27).
Dapatkah aku ke neraka setelah melayani Tuhan dan membawa jiwa bagi-Nya ? Engkau-lah hakimnya !
Ketidak-Taatan
Hari senin 6 Maret 2006, saya terbangun oleh alarm jam 05.30. Saya
berdoa dan sadari ada urapan kuat. Tubuhku lemah bergetar; gelombang
listrik menjalariku.
Sore hari, saya ditempat tidur, kulihat cahaya terang mengisi
kamarku. mungil, putih, bola-bola kecil, ukuran jepit rambut. Benda
kecil ini jatuh seperti hujan dan masuk dalam kulitku. Lalu, kulihat
awan seperti kabut putih datang dari atas; juga mengisi kamar dan
menembus kulitku. Kulihat Yesus berjalan kearah-ku dalam awan, dan duduk
pada kursi-Nya disamping tempat tidur-ku. Saya tak tahu darimana asal
kursi ini; selalu muncul pada saat Tuhan hendak duduk. Kursi yang indah
terbuat dari emas tulen; bentuknya hampir sama seperti kursi pada
umumnya tetapi ada sandaran belakang. Pada setiap kaki kursi ada bintang
perak; bintang yang sama namun agak besar juga berada pada sandaran
belakang. Dan roda bulat pada setiap kaki kursi.
Yesus menyalamiku dan mengulurkan tangan-Nya dan katakan bangun sebab
waktu terburu habis. Dia menarik tangan-ku dan duduk disamping tempat
tidur-ku.
Lalu Ia berkata padaku, “Victoria, mari kita berdoa.” Dia
berdoa dalam bahasa yang tidak saya mengerti; yang ku-mengerti hanyalah
‘Amen’. Lalu Dia menanyakan padaku tentang apa yang ku-lihat saya
berkata bahwa kulihat kelompok orang-orang yang pergi bekerja yang
lainnya tiba di tempat kerjanya. Saya juga melihat hal yang sama
bola-bola putih kecil jatuh pada mereka yang masuk pertama. Setelah
kelompok pertama, kelompok kedua-pun muncul. Saat itu benda-benda ini
berhenti.
Saya juga melihat kelompok lain, tiba di Gereja-Gereja pada Minggu
pagi. Hujan bola-bola putih inipun turun pada saat orang-orang ini tiba
lebih awal di halaman Gereja. Terus menerus berjatuhan dan kemudian
berhenti. Yang terlambat tidak akan menemukan apapun.
Yesus bertanya jika saya mengerti arti penglihatan itu dan saya katakan bahwa saya tak mengerti. Lalu Dia menjelaskan :
“Penglihatan-penglihatan ini artinya bahwa setiap tempat dimana
engkau seharusnya berada pada waktu tertentu dan tahu jam berapa kau
harus berada disana, Selalu ada malaikat-malaikat Tuhan membagi-bagikan
berkat pada waktu tertentu. Jika engkau tiba tepat pada waktunya, engkau
akan menerima berkat namun jika engkau lambat, engkau akan kehilangan
berkatmu pada hari itu sebab malaikat membagi-bagikan berkat hanya pada
waktu tertentu. Victoria, Aku ingin memperingatkanmu sebab kau terlambat
ketempat kerja dan lebih khusus terlambat pada jam-jam kebaktian.
Engkau harus tahu bahwa pada saat-saat itu kau terlambat tanpat alasan
yang berlaku; engkau akan selamanya terlambat akan berkat-berkat pada
hari-hari itu; mereka tak akan pernah kembali padamu lagi, hanya jika
keterlambatanmu mempunyai alasan yang benar.”
Saat Tuhan mengatakannya saya berharap agar dapat menghilang dan
memberikan-Nya beberapa alasan yang masuk akal untuk ketidak
disiplinan-ku. Saya berkata bahwa kadang saya terlambat bangun tetapi
Dia memandang-ku pada kedua mataku dan berkata bahwa saya berdusta dan
bahwa saya memiliki kebiasaan buruk kembali tidur setelah bangun,
menyerah pada keinginan tidur hanya ‘beberapa menit lagi’.
Setelah Tuhan Yesus memperingatkan-ku, Dia berkata, “Berdiri. Kita harus pergi. Waktu terburu habis ada yang harus kita kerjakan.”
Saat ini Tuhan membawaku ketempat dimana saya tidak pernah berada
sebelumnya; Pertama kali kami berjalan dijalan itu. Kami tiba di Taman
penuh bunga-bunga indah dan pepohonan hijau : tak ada sesuatupun didunia
ini yang dapat dibandingkan dengan keindahan ini. Bunga-bunga sangat
indah, berwarna cerah. Kami duduk pada kursi taman yang indah, yang
terbuat dari emas murni dan dihiasi dengan bintang-bintang perak
bercahaya.
Saat kami duduk, Tuhan menunjuk kedepan dan berkata, “Victoria, lihat, dapatkah engkau melihat kota itu ?”. Saat
itu, Ku-lihat, kota besar bercahaya. Sangat indah diluar perkataan dan
tiada duanya. Kota itu memiliki sebuah sebuah gerbang bercahaya dan pada
gerbang itu ada seorang lelaki berumur yang duduk. Dia mempunyai,
janggut panjang dan rambut putih. Ku-lihat lelaki ini sebelumnya, saat
kutanya Yesus siapa orang itu, Dia katakan bahwa lelaki itu adalah
Abraham, Bapa segala orang ber-Iman.
Di kota itu banyak jalan yang juga diukir dengan emas. Ada
bangunan-bangunan yang tinggi dan semuanya bercahaya seperti emas.
Cahaya pantulan dari kota itu sungguh sangat tak terbilang.
Yesus menoleh pada-ku dan berkata, “Apakah pendapatmu tentang kota itu ?”
Ku-jawab, sangat indah dan mau kesana. Yesus berkata : “Aku akan membawa-mu kesana jika engkau patuh terus menerus sebab disitu juga rumah-mu akan berada. tetaplah patuh–sebab jika tak patuh, Victoria , burung gagak akan mengisi rumah-mu. Rumah-mu akan menjadi kediaman burung hantu dan tempat bermain hantu-hantu. Bagaimanapun juga, jangan takut, sebab Aku menyertai-mu. Hanya patuh-lah. Sebab siapa yang tak patuh,rumahnya akan menjadi tempat burung gagak terbang; menjadi sebuah tempat tinggal burung hantu dan tempat bermain hantu-hantu.”
Sumber :
Web resmi : http://www.timeisrunningout.org/
Youtube :
Yesus Kristus nyata dan Ia mencintai kita dengan Cinta-Nya yang tak
terbilang, Keinginan hati-Nya yang terbesar ialah agar kita memilih
hidup yang kekal bersama Nya. Hati-Nya pedih bagi mereka yang mati dan
masuk Neraka sebab mereka lebih memilih mati dan menolak tawaran
keselamatan yang Ia tawarkan pada mereka.
Siapapun engkau Kristen yang di-lahirkan kembali atau tidak, tolong ingat satu hal : Waktu sedang terburu habis.
Catatan :
Artikel ini ditujukan kepada semua umat manusia, tidak melihat apapun agama dan keyakinan-nya.
—– Demikian Victoria mengakhiri kesaksiannya …
- Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. (1 Korintus 9 : 27).
Salam Kasih dan Persahabatan. Tetapi semangat menjalani kehidupan
ini. Tetap saling mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya.
Tuhan
Yesus selalu memberkati dan menguatkan kita semuanya. Ya dan Amin.
Tidak ada komentar