Header Ads

ads
Loading...

Tuhan Berkarya Dalam Hidup Saya


Saya adalah seorang pemuda yang sampai saat ini masih rutin berbuat dosa meskipun Yesus telah menunjukkan kasihNya yang nyata dalam hidup saya.Saya memberikan kesaksian ini bukan sebagai orang kudus atau orang benar, melainkan saya bersaksi sebagai orang yang merasa hina namun tetap dikasihani oleh Bapa disurga, meski sampai saat ini perbuatan dosa saya masih saja sulit untuk dibendung. Namun, dengan rendah diri saya mau bercerita tentang kasih Tuhan yang menyelamatkan dan kuasaNya yang begitu besar yang senantiasa memberikan pertolongan pada saya hingga sekarang.
Saya lahir di Jakarta 23 Mei 1987 sebagai anak pertama dari 3 bersaudara, adik saya 2 perempuan.Saya lahir dikeluarga yang mula-mulanya mapan dan kemudian jatuh miskin pada era kejatuhan mantan presiden Suharto pada tahun 1998. Pada mulanya saat itu keluarga masih bertahan dengan sisa-sisa tabnungan yang terisa, namun sesudahnya pada tahun 2000 mama saya memutuskan untuk pindah ke Manado karena kondisi ekonomi yang semakin terpuruk, semua aset keluarga dijual, rumah, 2 mobil dan 2 motor. Saya menempuh pendidikan pada sekolah swasta katolik di Jakarta, namun iman saya mungkin tidak mengalami pertumbuhan, dan saya hampir sama sekali tidak mengenal Tuhan dengan benar, yah mungkin hanya tau saja bahwa Yesus itu Tuhan. Bahkan dulu saya tidak tahu apa bedanya agama Katolik,Protestan,dan Pantekosta. Saya juga tidak tahu apa bedanya pastor dan pendeta. Hahahaha betapa bodohnya saya waktu itu. Di dalam kehidupan keluarga saya saat itu, saya kurang merasa bahagia karena sering kali dimarahi,dipukul dengan bulu ayam(kemoceng), dikurung di kamar mandi. Selain itu kedua orang tua saya kerap kali bertengkar dan pernah sampai pisah rumah selama berbulan-bulan. Saya dulu sempat depresi dengan kehidupan seperti itu, kurangnya pengertian dari orang tua membuat saya jadi merasa tertekan. Namun mesi demikian, saya tidak berani mengambil resiko untuk mengambil pelarian dengan perbuatan-perbuatan yang merugikan seperti pelarian ke narkoba. Yah pernah sih dulu ada beberapa teman yang menawarkan, namun saya menolak. Saya hanya pasrah,menangis,dan menulis cerita dan puisi tentang kejamnnya hidup ini. Di dalam pergaulan pun,saya kurang terkenal alias Cuma biasa-biasa dan mungkin tidak punya teman spesial, namun kadang-kadang saya mengalami penolakkan dari pergaulan yang membuat saya semakin frustrasi. Ketika saya sedih,tak tahu saya harus mencari kebahagiaan dimana, mau cerita ke siapa.. saya tidak punya siapa-siapa, dan saya tak berpikir Tuhan mau menemani saya.

Setelah saya tamat SMP di Jakarta, papa sayapun pergi ke Menado dengan menjual rumah danseisinya serta 1 buah mobil untuk membayar tunggakan hutang dan biaya hidup di kehidupan berikut. Sebenarnya saya tidak suka mau ke Manado, karena saya tidak suka bertemu dengan mama saya yang sudah lebih dulu ke Manado. Namun karena papa saya sudah berjanji bahwa saya tidak akan tinggal bersama dengan mama saya di Tomohon, maka saya ikut saja sekalian mencari kehidupan baru, meskipun ada sedikit perasaan sedih meninggalkan Jakarta. Sesampainya di Manado saya sempat tinggal dengan mama saya beberapa minggu, saya harap kelakuan mama saya berubah, ternyata tidak masih saja sama terkadang diperlakukan dengan kasar, kadang-kadang dimarahi untuk hal-hal yang tidak seharusnya mendapat marah. Lalu kemudian saya bersekolah di salah satu SMA negeri di Manado dan tinggal dengan Oma saya di daerah Manado. Saya hanya satu tahun saja di SMA negeri itu, dan kemudian saya pindah ke SMA swasta katolik di Manado saat kelas 2 SMA. Saat ini saya mulai kos di dekat sekolah saya karena saya tidak betah tinggal dengan oma saya. Kemudian, dimulai saat ini, saat saya kos cara hidup saya mulai berubah dan mempunyai cara pandang baru yang terus berkembang dan berubah.Saat inilah saya mulai merasakan pacaran untuk pertama kali, dan kehilangan keperjakaan dengan mulai merasakan sex bebas. Hidup saya yang mulai terjerumus dalam pergaulan bebas karena tergoda dengan perasaan yang disebut jatuh cinta pertama kalinya. Setelah putus karena ditinggal pacar, saya mulai stress dan sedih secara berlebihan karena mantan saya itu mengaku hamil anak saya, dan dia berinisiatif mengaborsinya dan akhirnya pun karena kebodohan saya, akhirnya saya mengalami kecelakaan motor yang sangat parah akibat balapan. Kepala saya pecah, nadi di tangan kiri saya hampir putus. Dan saya sempat koma selama beberapa hari . Orang-orang mengira saya sudah tak akan tertolong lagi karena begitu banyak luka parah dan banyak darah yang terbuang, sampai-sampai saat saya dibawa di rumah sakit katolik Gunung Maria, saya sempat ditolak karena tidak ada dokter spesialis untuk menangani saya, sehingga dipindahkan di rumah sakit Bethesda. Namun... ternyata saya masih selamat. 3 Hari setelah kecelakaan saya tersadar dengan infus,selang di hidung,gips dileher, dan orang pertama yang saya lihat adalah papa saya. Selama dalam masa perawatan itu sungguh sangat tersiksa, karena leher ini tidak bisa nengok.. Cuma mata saja yang dapat digerakkan secara perlahan. Wah, sayangnya saya tidak pernah bersyukur saat itu masih bisa hidup, dan berpikir saya ini mujur. Kalau saya lihat bekas luka jahitan pergelangan tangan kiri saya dan luka dikepala saya yang membuat kepala saya ini sedikit bolong karena tengkoraknya pecah, saya bangga.. ya saya bangga karena sungguh nyata Tuhan menyatakan kuasa dan kasihNya kepada saya dan keluarga. Setelah dalam masa perawatan selama lebih dari 1 bulan, saya kembali ke sekolah dan mulai tahun ajaran baru, saat ini saya kelas 3 SMA. Dalam perjalanan hidup saya ini, tak ada perubahan yang positif meskipun Tuhan telah menyelamatkan nyawa saya, saya pacaran lagi dan mulai lagi dengan pergaulan bebas(sex bebas) hal tersebut berlangsung terus selama bertahun-tahun. Lalu kemudian saya mendapatkan pacar yang mengajarkan saya tentang hal-hal kerohanian, mulai dari situ saya mulai belajar sedikit mengenai Yesus. Saya mulai membawa pacar saya ke lembah karmel di Tomohon(kebetulan dia pacar pertama saya yang katolik). Seiring waktu berjalan, dengan gaya pacaran saya yang sangat tidak bagus, akhirnya pacar saya ini hamil, dan karena saya yang belum siap untuk tanggung jawab, saya terpaksa membantu untuk melakukan aborsi. Saya melihat bagaimana menderitanya dia untuk mengaborsi anak kami tersebut........

Hari-hari berlalu, dan saya dan dia akhirnya putus, mungkin karena sikap saya yang tidak dewasa dan cepat marah, dia tidak lagi betah pacaran dengan saya dan memutuskan untuk mengakhirinya. Saya dengan egoisnya tidak bisa menerima, dan tidak percaya. Berbagai usaha untuk mempertahankan dia tidak ada yang berhasil, saya sedih dan depresi dalam waktu yang cukup lama. Dalam masa kesedihan itu, saya mulai terbuka kepada Tuhan, dan mulai mau perlahan membuka diri terhadap kebesaranNya. Dan saya mulai pergi ke karmel,berdoa,minta nasehat. Namun tetap saja masih sedih, dan hanya waktu yang perlahan menghapus luka itu. Pada akhir bulan Oktober 2008, pada misa malam di gereja Katedral, hati saya terhenyak larut dalam penyesalan dan kesedihan terhadap semua dosa yang saya perbuat. Dan saya memberanikan diri untuk meminta sakramen pertobatan.Akhirnya,seminggu kemudian pastor memberikan sakramen pertobatan. Saat itu, Tuhan mulai membukakan jalan kepada saya,kemana saya harus pergi setelah itu. Kemudian tanpa sengaja,saya menemukan brosur tentang retret penyembuhan luka batin yang diselenggarakan KTM. Dan saya pergi, saya pergi sendiri tanpa ada seorangpun yang saya kenal, saya merasa sebagai orang asing. Tapi setelah retret itu, hati saya menjadi lega, saya mulai mendapat teman baru, dan bahkan kehidupan baru. Ya, Tuhan merubah cara hidup saya, dan mama saya perlahan-lahan mulai berubah menjadi lebih sabar. Setelah itu, saya mulai aktif dalam setiap kegiatan KTM, seperti adorasi dan ibadah sel.
Hari berlalu, dan kuasa Tuhan yang dahsyat saya alami lagi. Pada akhir semester kuliah saya, berkas-berkas persyaratan untuk seminar hilang!! KHS saya hilang tidak lengkap, sedangkan salah satu syarat untuk seminar harus ada KHS. Wah.. saya stress, lalu saya mengungkapkan kekhawatiran dan kesedihan ini kepada suster karmel. Kemudian suster berjanji mau mendoakan, dan akhirnya secara tidak sengaja, saya mendapati teman saya yang membuat nilai palsu(KHS) , pertama saya takut untuk ikut-ikutan membuat KHS tersebut, namun setelah dipikir saya biar saja, kalau ketahuan yah di mungkin saja di DO, tapi ternyata tidak. Hahahaha, saya sangat bersyukur, saya tidak menyangka jalan Tuhan menyelamatkan study saya dengan cara sperti ini. Namun belum berakhir disitu saja, berkas bukti pembayaran administrasi saya juga hilang, tapi puji Tuhan semua bisa didapat lagi dengan mendapat slip pengganti setelah mencari arsip pembayaran saya di kantor pusat. Dan tak sampai disitu Tuhan membantu saya, saat itu batas pemasukan berkas ujian skripsi adalah tanggal 2 desember 2009, dan sampai tanggal 30 November skripsi saya belum mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Dan akhirnya tanggal 1 Desember skripsi mendapat persetujuan, namun berkas lain belum rampung, saya berdoa Tuhan berikan saya kekuatan untuk mengumpulkan semua berkas yang belum saya selesaikan, dan puji Tuhan Dia mengabulkan doa saya. Tanggal 2 Desember berkas saya lengkap dan akhirnya saya ujian skripsi tanggal 5 desember 2009 dan wisuda 9 desember 2009. Saya merasakan Tuhan berkarya dalam hidup saya, saat ini saya juga berdoa untuk mendapatkan pekerjaan. Dan hasilnya saya mendapat panggilan dari hasil lamaran saya di BNI. Semoga saja Tuhan berkenan mengabulkan doa saya supaya boleh mendapat pekerjaan di BNI ini. Saya sangat bersyukur sebab Tuhan itu baik, Dia membaharui saya hari demi hari, tak memandang hina saya orang berdosa, tak mengingat lagi dosa-dosa yang telah saya perbuat. Dan tak pernah Dia meninggalkan saya. Saya bersaksi, bahwa Yesus Putera Allah senantiasa memperhatikan kita semua dengan penuh kasih, dan mempunyai rencana yang indah dalam hidup kita meskipun kita tak menyadarinya karena banyak cobaan yang kita alami. Saya juga berterima kasih untuk pacar saya yang saat ini telah merubah cara pikir saya, sehingga saya tidak lagi terjerumus dalam dosa percabulan seperti dulu. Semoga setiap hari hati saya ditambah dengan Roh Kudus supaya lebih mengerti kehendak Allah dan rencanaNya dalam hidup saya.

Saya telah merasakannya, saya yakin kita semua adalah bagian dari Allah dan jika kita berserah kepadaNya, dan jika kita mencariNya maka Dia akan memberikan keselamatan itu. Tidak ada yang namannya nasib buruk atau baik, tapi semua itu adalah pilihan. Dan Tuhan menawarkan, apakah kita mau untuk hidup berserah kepadaNya??
Semoga kesaksian sederhana ini bermanfaat bagi orang lain dalam merenungkan, bahwa Tuhan tidak memandang seberapa besar dosa kita, namun seberapa besar kita mau berserah terhadap kasihNya untuk hidup dalam bimbinganNya atau kita hidup dengan kebebasan yang kita miliki dan kita gunakan menurut kehendak kita.
Tuhan besertamu.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.