Pembantu Rumah Tangga Mengunjungi Surga (Mbok Iyem)

Masa keamanan akan tiba bagimu; kekayaan yang menyelamatkan ialah
hikmat dan pengetahuan; takut akan TUHAN, itulah harta benda Sion. (Yesaya 33 : 6).
Shalom, begini kisahnya :
Mujizat ini terjadi di kota Surabaya. Bukan zaman rasul-rasul, bukan
zaman John Wesley, bukan zaman Smith Wigglesworth, bukan zaman Kathryn
Kuhlman, tapi zaman internet. Suatu mujizat yang menggemparkan kota yang
banyak melahirkan hamba-hamba Tuhan berkaliber. Tapi mujizat ini
dialami oleh seorang pembantu rumah tangga. Jadi bukan hanya hamba Tuhan
di Afrika yang bisa mengalami keajaiban, di Indonesia juga, jumlahnya
juga banyak. Mbok Iyem ini salah satunya.
Saudara, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang sama, Amin.!
Ada seorang pembantu rumah tangga yang mati selama delapan jam. Sebut
saja ibu ini dengan nama Mbok Iyem. Mbok Iyem ini bekerja di panti
rehabilitasi yang bekerjasama dengan kami. Entah mengapa, mendadak Mbok
yang rajin ini sakit keras. Ia tidak sempat meminta ijin sakit karena
mendadak sangat tidak enak badan. Ia pun masuk ke kamarnya dan
membaringkan tubuhnya.
Dalam beberapa menit saja, matanya terbalik dan tubuhnya membiru. Dan
tidak lama kemudian dia meninggal. Sewaktu dia meninggal, pembantu yang
lain, seorang laki-laki melihat tubuhnya sudah kaku, dipanggil-panggil
namanya tidak menyahut, diperhatikan tubuhnya tidak bergerak sama
sekali. Setelah mendekati dan memastikan kecurigaannya benar, iapun
memanggil kepala panti. Kepala panti rehabilitas.
Mbok ini adalah pembantu rumah tangga yang berasal dari kaum Kedar.
Dia baru bertobat menerima Tuhan Yesus beberapa tahun ini. Dulu sebelum
bertobat dia adalah pembantu rumah tangga yang terkenal galak dan kejam,
Saudara. Rupanya saking kejamnya dia, pernah ada pembantu yang lebih
mudah dan lebih kuat saking tidak tahan melihat kelakuannya mendorongnya
dari lantai dua di tempat kerjanya yang lama. Jadi sebelum bekerja di
panti ini. Akibatnya kakinya patah. Dan jalannya menjadi
terpincang-pincang karena tidak mendapatkan perawatan yang benar.
Tidak ada yang mau menerima seorang pembantu rumah tangga yang
pincang, tetapi seorang ibu bersedia menampungnya di panti rehabilitasi
yang dikelolanya. Akhirnya, Mbok ini dijamah oleh Roh Kudus dan hatinya
mau terbuka terhadap Tuhan Yesus dan mengubah hidupnya. Yang dulu
terkenal galak dan kejam, sekarang ramah dan lemah lembut. Allah kita
sanggup mengubah hati setiap orang yang keras menjadi lemah lembut,
Amin..!!
Nah, Mbok Iyem ini meninggal. Matinya mendadak, tidak sempat
meninggalkan pesan-pesan apapun. Pemilik panti yang hidupnya bergaul
dengan Tuhan membicarakan peristiwa aneh ini bersama beberapa tukang
yang sedang memperbaiki bangunan yang juga pengikut Kristus. Mereka
semua bersepakat bahwa kematiannya tidak wajar. Karena selama ini Mbok
Iyem tidak pernah mengeluh sakit atau ada tanda-tanda penyakit di dalam
tubuhnya. Ia sehat walafiat sebelum tiba-tiba meninggal. Mereka tidak
tahu harus melakukan apa, sementara – ini uniknya – mereka memiliki
keengganan yang sama untuk tidak memanggil dokter. Jadi bukan hanya
perasaan sugesti satu orang saja. Padahal saya tahu persis mereka punya
rekanan dokter. Tiba-tiba mereka terpanggil malahan untuk berdoa dan
menyembah. Mereka pun taat. Mereka mulai berdoa menyembah, berdoa
menyembah, berdoa menyembah, berdoa menyembah, begitu saja.
Di dalam hadirat Tuhan, tidak terasa beberapa jam sudah mereka berdoa
dan menyembah Tuhan. Tiba-tiba di tengah-tengah doa itu tubuh Mbok Iyem
yang tadinya kaku bergerak-gerak dan tersedak bangun. Mbok Iyem yang
sudah meninggal hidup kembali..!!! Disaksikan oleh pemilik panti,
tukang-tukang, dan penghuni-penghuni yang berdoa dan menyembah
bersama-sama. Ooh, jangan pernah meremekan kuasa doa kelompok atau doa
komunitas ini, Saudara.
Mbok Iyem tadi minta minum. Setelah diberi minum untuk menenangkan
dirinya, ia terus saja dicecar pertanyaan seperti para wartawan
saja,”Mbok, tadi waktu Mbok mati ke mana Mbok…?”
“Tadi waktu saya mati saya lihat sesuatu lepas dari tubuh saya…,”
Nah, itulah yang namanya roh. Kadang-kadang orang dunia yang sombong dan
tidak percaya adanya roh. Tapi nanti kalau ajalnya tiba, barulah
kesombongan hilang seketika. Saya tidak pernah menemukan orang mati
dengan sombong. Artinya ketika ajalnya tiba, pesan terakhirnya adalah,
“Nih lihat ya, aku mati untuk membuktikan bahwa Tuhan tidak ada, setan
tidak ada, surga tidak ada, neraka tidak ada. Aku mati untuk memberitahu
bahwa kalian adalah orang-orang fanatik bodoh yang ditipu oleh
pendeta.”
Tidak pernah. Kalau seorang tidak mati ketakutan dengan alam roh yang
dilihatnya karena yang menjemputnya adalah malaikat maut, berarti ia
meninggal dengan tenang dan damai karena ia mengenal siapa yang
menjemputnya, yaitu malaikat surga ataupun Tuhan Yesus sendiri.
“…dan saya melihat tubuh saya terbujur kaku dan saya menembus plafon
rumah ini. Begitu sampai ke atas, saya masuk ke suatu tempat. Tidak ada
tempat lain yang lebih indah dari tempat itu. Saya tahu itulah tempat
tempat yang sering Pak Pendeta khotbahkan. Yang namanya surga. Surga itu
bukan cerita, tapi surga itu nyata..!! “ Ya, berikan kemuliaan yang
paling meriah bagi Allah kita.!
Nah, ceritanya tidak berhenti sampai di sana. Bahkan sebenarnya kalau
diceritakan lebih lengkap bisa jadi satu buku. Misalnya waktu di sorga,
Mbok Iyem bertemu dengan Tuhan Yesus dia spontan berbicara dalam bahasa
aslinya, “Gusti Yesus kulo kenopo? (Tuhan Yesus saya ini kenapa?)”
“Lho, Jeng sampean itu sampun sedo (Loh, Anda itu sudah meninggal).”

Sambil meneteskan air mata mengenang perjumpaannya dengan Yesus, Mbok
Iyem meneruskan ceritanya, “ Saya disambut Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus
berkata begini kepada saya. “Jeng sudah di surga, engkau sudah
berbahagia. Ayo, Jeng saya tunjukkan surga kepadamu.”
Untuk Anda ketahui, Mbok Iyem ini bekerja di panti itu setelah
bertobat bukan hanya pembantu rumah tangga saja, Saudara. Dia juga
melayani. Pelayanannya sederhana. Panti itu mengadakan kebaktian khusus
bagi para pemulung, tunawisma lain, supir, pembantu rumah tangga, baby
sitter, dan sebagainya di kota Surabaya. Yang hadir sekitar delapan
puluh sampai seratus orang. Nah, sebelum mereka memulai kebaktian itu,
dialah yang menyapu, mengepel tempat kebaktian itu, menyiapkan
kursi-kursi, menyiapkan minum bagi hamba Tuhan dan sebagainya. Hampir
tiga tahun dia menjalani itu, Saudara.
Tapi kesaksian Mbok Iyem meneguhkan Firman bahwa Tuhan tidak melihat
jenis pelayanan kita. Tuhan melihat kesetiaan dan ketekunan Anda di
dalam pelayanan Anda. Tuhan bukan memperhitungkan apakah Anda melakukan
pekerjaan baik saja, tapi apakah Anda melakukan pekerjaan itu dengan
baik menurut Tuhan ?
- Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1 Korintus 16:14).
- Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. (Ibrani 6:10).
- Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. (Wahyu 2:19).
Begitu Mbok Iyem dibawa berkeliling keluar dari tahta Allah yang maha
suci, ternyata di sekeliling surga itu ada real estate, Saudara.
Kompleks perumahan. Tempat tinggal. Jadi rupanya roh kita tidak
keluyuran di surga. Sudah ada kaplingnya masing-masing. Anda sudah
memastikan kapling tersedia untuk Anda ? Kalau belum minta pada Tuhan
Yesus.
- “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” (Yoh 14:1 – 4).
Dan Mbok Iyem pun mulai bercerita dengan mata yang berbinar-binar
tentang real estate yang ia lihat. Ia masuk ke sebuah tempat. Rumah itu
besar sekali. Jauh lebih besar dari rumah tuannya ini. Dan ia bertanya
begini (sebetulnya percakapannya dalam bahasa Jawa, tapi sudah saya
terjemahkan ke bahasa Indonesia supaya lebih mudah), “Gusti Yesus, ini
rumahnya siapa ?”
Tuhan Yesus menjawab, “Ini rumah Jeng di surga.”
Mbok Iyem terperangah kaget, “Hah, besar banget Gusti ?”
Tuhan Yesus menjawab kekagetan Mbok Iyem, “Ya, Jeng telah melakukan
di dunia ini pekerjaanKu, Aku memberikan upah bagi engkau sesuai apa
yang engkau lakukan.” Ooh, berikan kemuliaan yang meriah bagi Allah kita
yang memberikan upah dengan adil pada kita..!
- “Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.” (Yesaya 61:8).
- “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” (Ibrani 11:6).
Tiba-tiba Mbok Iyem – sebagai pembantu rumah tangga yang setia ini –
ingat sesuatu. Pada saat itu ia teringat kepada anak majikannya. “Gusti
Yesus Sinyo sama Noni belum dikasih makan.” Lho, bayangkan Saudara.
Sudah di surga masih ingat bahwa anak majikannya belum dikasih makan.
Ini baru tipe pembantu yang luar biasa. Dan lebih lanjut Mbok Iyem
berbicara seperti ini, “Gusti, saya mau kembali saja, Gusti.”
“Ya, kembalilah.”
Kalau memang waktu Anda belum tiba, pasti Anda akan diperintahkan
kembali ke dunia. Biasanya setahu saya orang yang ke surga justru ogah
balik, meskipun waktunya belum tiba karena begitu indahnya keadaan
surga. Tetapi bayangkan, ini yang minta adalah Mbok Iyem sendiri
gara-gara ingat anak majikannya belum makan.!
Begitu Tuhan selesai berbicara kembalilah ia ke tubuhnya, Saudara. Rohnya kembali ke tubuhnya dan hidup kembali.
Yang lebih mencengangkan saya, sebelum ia mengalami seperti itu, Mbok
Iyem ini buta huruf. Tidak pernah bersekolah. Tapi setelah mengalami
diubahkan oleh Tuhan, apalagi mengalami kematian dan hidup kembali,
sekarang ini Mbok Iyem bisa membaca. Uniknya ia cuma bisa membaca
Alkitab. Setelah Alkitab ditutup lalu mencoba membaca majalah wanita,
membaca koran, atau membaca yang lain tidak bisa. Buta huruf lagi. Jadi
praktis ia cuma bisa membaca Alkitab.
Anda tahu, Mbok Iyem sekarang diundang berkeliling pelayanan,
memberikan kesaksian tentang pengalamannya yang ajaib di mana-mana.
Sampai ke Amerika sampai ke Jerman. Tidak kalah sibuk dengan hamba
Tuhan, Saudara.
Kemarin saya sempat bertemu dengan Mbok Iyem. Dalam kesempatan yang
langkah itu saya berkata, “Mbok Iyem kapan ke Balikpapan ? Ayo bersaksi
di tempat saya.”
Anda tahu apa jawabannya ? “Ooh, maaf, Pak Pandeta..?” saya kaget
kenapa. Apakah ia tidak berkenan melayani di tempat kami ? lalu ia
melanjutkan “Jadwal saya bukan saya yang atur, tapi nyonya yang atur.”
Wah, hebat sekali. Di rumah, Mbok Iyem adalah pembantu, tetapi di luar
rumah, nyonyanya adalah sekretarisnya. Berikan kemuliaan bagi Allah kita
.! Haleluya.! Sungguh luar biasa perbuatan Tuhan.
Sumber :
- Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1 Korintus 1:25-29).
Tuhan sanggup mengubah siapapun untuk dipakai sebagai alat Tuhan yang
mulia. ! Sekali lagi berikan kemuliaan yang meriah bagi Allah kita.!
- Yohanes 14 : 2 – 3 = (2) – Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (3) – Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Salam Kasih dan Persahabatan. Salam semangat. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.
Tidak ada komentar