Memelihara Firman Allah Dengan Benar (Markus 7: 1-8)

Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Orang-orang
Farisi dan ahli taurat yang dikenal pada masa itu sebagai kaum religius
yang memperlihatkan kesungguhan mengikuti hukum taurat tanpa cacat.
Namun, kesungguhan mereka menghidupi hukum taurat menjadikan mereka
jatuh ke dalam kesalahan yang sangat fatal, sebab yang mereka lakukan
adalah peraturan yang diuraikan oleh nenek moyang mereka dari hukum
taurat itu. Sehingga yang mereka tanpak religius adalah untuk melakukan
aturan yang dibuat oleh nenek moyang mereka, bukan aturan yang telah
Tuhan berikan.
Ada
ribuan aturan yang dibuat oleh nenek moyang mereka, sebagaimana yang
kita lihat dalam nas ini, misalnya tentang pembasuhan tangan, cawan dan
perkakas-perkakas tembaga. Ada lagi tentang aturan di hari sabat dan
sebagainya.
Yesus
langsung memberikan reaksi kepada mereka dengan menegur sikap mereka
yang sesat itu dengan menyebut mereka orang munafik, dan mengingatkan
mereka dengan apa yang dituliskan oleh Yesaya “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.”
Dalam kekristenan kita saat ini, teguran Tuhan Yesus ini akan menjadi peringatan yang berharga bagi kita,
1. Ibadah yang seremonial
Teguran
keras Tuhan Yesus ini mau mengingatkan kita jangan sampai ibadah maupun
iman kita kepada Tuhan hanya tampak luarnya saja. Kristen KTP, Kristen
di Aksesoris, Kristen di Penampilan, Kristen di rutinitas. Sudah ada
banyak khotbah dan firman Tuhan yang dibaca, tetapi tidak berdampak pada
sikap dan imannya kepada Tuhan. ibadah yang dijalani selama ini berlalu
begitu saja sebagai rutinitas yang seremonial saja.
Tentu
hal ini sangat berbahaya bagi kita, ketika perilaku, sikap dan iman
kita tidak berbuah, justru yang berbuah adalah kesombongan dan
kemunafikan, menganggap diri lebih hebat dari orang lain. Seperti yang
kita lihat dalam nas ini, ketika orang farisi menegur murid-murid Tuhan
Yesus karena makan tanpa membasuh tangan, teguran mereka bukanlah
mengenai prinsip kesehatan atau kebersihan, tetapi tentang hal
kenajisan. Maka hal ini di tegur oleh Tuhan Yesus sebab sangat
merendahkan esensi dari perintah Tuhan. Karena bukan tangan yang perlu
untuk di basuh tetapi hati, sebab kejahatan yang keluar dari hati,
itulah yang menajiskan kita.
2. Kembali kepada Firman Tuhan
Kita
hendak di ajar oleh Tuhan Yesus, bahwa Firman Tuhan adalah kudus yang
berkuasa untuk menuntun, mengarahkan, menegur dan menyelamatkan kita.
firman Tuhan adalah kehadiran Tuhan yang akan menyertai kita dalam
kehidupan ini.
Namun
kenyataannya, kita bisa lebih menerima apa yang dikatakan oleh manusia
daripada yang dikatakan oleh Tuhan. Kita membiarkan diri kita dirusak
oleh ucapan, pikiran dan perbuatan orang lain kepada kita. Firman Tuhan
sanggup untuk memulihkan kita, tetapi kita lebih menerima ucapan maupun
perbuatan yang menyakiti kita. Firman Tuhan berkuasa untuk meneguhkan
hati kita, namun kita lebih menerima ucapan-ucapan yang melemahkan kita.
Kita
sepatutnya bersyukur, bahwa kita tetap memiliki tuntunan dan pedoman
dalam hidup ini yaitu firman Tuhan. Sebab firman Tuhan adalah sumber
kehidupan dan keselamatan kita, tidak ada yang lebih berharga dalam
hidup ini selain dari firman Tuhan. Tuhan memberikan kepada kita
FirmanNya sebagai sumber segala kebaikan dalam hidup kita, tidak ada
jalan maupun cara yang lain untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup
selain dari hidup pada tuntunan dan peneguhan firman Tuhan. Tuhan Yesus
berkata kepada kita “Akulah jalan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6)
Tidak ada komentar